Tips Sukses Budidaya Ikan Lele untuk Pemula

Di zaman yang serba teknologi seperti saat ini, membuat orang berdondong-bondong mencari infomasi seputar peluang usaha yang cocok untuk dijadikan bisnis rumahan.

Namun, dengan ketatnya persaingan usaha sekarang ada baiknya mencari ide bisnis yang tidak ada matinya. Kamu bahkan bisa memanfaatkan hewan untuk dijadikan bisnis. Namun tidak semua hewan dapat kamu jadikan bisnis sendiri, sebab beberapa hewan dikenal sebagia pengerat termasuk Capybara.

Nah salah satunya bisnis yang dapat kamu coba dari hewan adalah dengan membudidayakan lele.

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa budidaya ikan lele sangat menguntungkan karena perawatannya mudah dan pakannya juga murah.

Membudidayakan ikan lele semakin efisien dengan media kolam terpal sehingga tidak memerlukan lahan yang terlalu luas.

Ingin tahu lebih luas mengenai budidaya ikan lele? Yuk ikuti panduan memulainya berikut ini!

1. Mempersiapkan Modal

Hal pertama yang harus kamu persiapkan adalah modal. Modal awal budidaya lele tidak harus banyak atau besar. Dengan modal Rp 2-5 juta saja kamu sudah bisa mulai melakukan usaha ini. Yang pasti sebelumnya kamu sudah melakukan perencanaan dan perhitungan anggaran secara tepat, di antaranya:

- Menyewa atau membeli lahan

- Membuat kolam

- Membeli benih atau bibit lele.

- Membeli pakan

- Biaya operasional (listrik, air, gaji karyawan, dsb.)

Meski begitu ada beberapa poin yang bisa kamu tekan atau hapus untuk mengurangi pengeluaran di atas anggaran. Contohnya lahan, ika kamu memiliki lahan kosong di belakang rumah, atau lahan bekas perkebunan/perikanan sebelumnya maka kamu bisa gunakan lahan tersebut tanpa harus membeli atau menyewa lagi.

Begitu pula dengan pengeluaran untuk pembuatan kolam. Pertimbangkan untuk membuat kolam terpal yang biaya pembuatannya jauh lebih hemat daripada kolam semen.

2. Membuat Kolam

Kolam apa saja dapat kamu gunakan untuk membudidaya lele. Umumnya adalah kolam semen dan kolam terpal. Untuk pengeluaran yang lebih hemat, kamu bisa gunakan jenis kolam terpal.

Untuk membuat kolam terpal, kamu hanya membutuhkan terpal dengan ukuran cukup besar dan tebal, serta rangka terbuat dari bambu, kayu, atau papan yang kuat.

Bentuk terpal menjadi kolam dalam bentuk bundar. Setelah itu, isi kolam dengan air hingga mencapai kedalaman 30-40 cm, dan tambahkan pupuk kandang yang dibungkus kampil ke dalam kolam, biarkan sehari saja. Terakhir, air diberi probiotik, lalu biarkan selama seminggu sebelum digunakan.

3. Memilih Bibit Unggul

Kemudian, lakukan pemilihan bibit indukan lele yang sehat dan berkualitas. Untuk pejantan, pilihlah yang memiliki kepala cenderung pipih, warna lebih hitam, bentuk perutnya ramping, serta lincah. Sedangkan untuk induk betina, pilihlah yang memiliki kepala cembung, ukuran perut lebih besar dari punggung, dan gerakannya lebih lambat.

4. Memindah Benih

Indukan lele yang dipilih tersebut akan melakukan perkawinan dan menghasilkan anakan. Anakan inilah yang akan kamu rawat hingga usia panen. Benih-benih ikan lele kemudian dipindahkan ke kolam khusus untuk dibesarkan.

Setelah ukurannya sudah lebih besar, benih lele kemudian dipindah ke kolam utama. Cara memidahkannya adalah menggunakan ember yang sudah diisi air kolam. Biarkan beradaptasi sambil airnya dikurangi sebanyak 10-20 cm. Setelah 24 jam, pindahkan benih ke kolam utama.

5. Memberi Pakan

Hal terakhir adalah pemberian pakan. Pakan harus diberikan rutin sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu pagi pukul 7, sore pukul 5, dan malam pukul 10.

Berikan pakan secukupnya saja. Hindari memberi makan terlalu berlebihan karena dapat menimbulkan penyakit.

Demikian beberapa cara budidaya ikan lele yang bisa kamu contoh untuk memulai usaha. Masa panen berlangsung saat lele telah berusia 3-4 bulan, dengan ukuran 7-12 cm. Semoga membantu.

Posting Komentar

0 Komentar